Sunday, April 28, 2013

FANTASY~ baik atau buruk ?



Well, artikel. Aku, diriku, di sini sedang mencoba membuat sebuah artikel. Entah itu menggunakan bahasa ibuku, atau bahasa ibu orang lain. Kau lihat sajalah sendiri. Karena, sumpah, aku lagi super bersemangat kali ini. Dan berani taruhan, hal ini amat-sangat-jarang terjadi. Penekanan pada kata sangat oke.

Jadi, ini bukan mengenai diriku yang bersemangat pastinya. Bukan. Tentu saja bukan. Well, mungkin sedikit. Haha.

You will never know what could you got after reading a book!


That’s the point. Mungkin bagi sebagian orang membaca buku bisa dianggap sangat kuno. Apalagi setelah meluncurnya suatu produk global yang disebut dengan “internet”. Yeah. Bisa kalian bayangkan, kan? Tentu saja bagi sebagian remaja, khususnya, membaca majalah fashion lebih terdegar “asyik” daripada membaca ensiklopedi atau novel fantasy sekalipun. Meskipun tak bisa dipungkiri sebagian besar orang lebih suka roma novel fantasy picisan itu daripada ensiklopedi atau bahkan biografi.

Kalau menurutku -hanya kalau kau bertanya atau merasa pendapatku tentang hal ini penting- maka kau boleh membaca apa yang kutulis selanjutnya. Membaca novel itu ASYIK banget!! Apalagi kalau kau menemukan suatu bacaan yang memang ditakdirkan-untuk-kau-baca. Tanpa kau sadari buku itu akan mengambil kehidupanmu juga jiwamu hingga kau sendiri tenggelam dalam bacaanmu, dan kalau kau beruntung, kau bisa mendapatkan suatu solusi atas masalah yang sedang atau mungkin akan kau hadapi di kehidupanmu yang “nyata”.

Itulah yang dirasakanku sekarang. Aku tenggelam. Aku menemukan diriku menulis dengan gaya tokoh dalam buku fantasy yang baru saja selesai kubaca. Aku gak begitu yakin, apa ini semacam schizofenia akut atau ada sesuatu di dalam diriku yang, yah memang sedikit menyerupai tokoh tersebut. Oh, betapa konsletnya dia. Entah gara-gara pencangkokan otak itu atau otaknya memang sudah konslet dari awal. Tapi sepertinya dia yakin dokter yang mengoperasinya salah memasang kabel syarafnya tanpa memikirkan mungkin kabel itu memang sudah salah pasang sejak dia lahir. Haha. Konyol banget kan! Aku tahu. Tapi ASYIK. Setidaknya, aku pikir ini asyik dan tentu saja aku menikmatinya juga. Apalagi ada dia, OMG! Setiap tokoh utama cewe itu memang selalu beruntung karena mereka selalu bisa menemukan pangeran-pelindung-tanpa-kuda mereka dengan mudah dan dengan cara yang tidak terduga dan tentu saja dengan akhir yang bahagia meskipun mungkin tidak untuk selamanya. Tapi siapa tau kan? Penulis selalu tahu dimana harus berhenti. Setidaknya penulis yang kukenal. Yah pada dasarnya aku memang tidak kenal satupun, tapi maksudku adalah mereka yang menulis setiap buku yang aku baca oke.

Dan disinilah aku. Tenggelam dalam fantasiku sendiri.

Well, sebagian dari kalian mungkin tidak peduli. Malah mungkin kalian semua memang tidak peduli. Haha. Tapi yah aku juga tidak peduli jika kalian tidak peduli. Berhubung imaginasiku sedang terbang tinggi saat ini, mengelana dalam kebahagiaan tokoh itu. Emmerson. Aku juga bingung bagaimana bisa aku terlibat emosi sang tokoh utamanya di sini? Siapa yang tahu? Mungkin Mrs. Mag terlalu jenius dalam mengarang bukunya atau entahlah. Yang aku tahu dia hebat. Salah satu yang terhebat dari author yang aku tahu. Well, aku kan ga tahu terlalu banyak author juga sih.

Jadi pada intinya membaca bukanlah hal yang buruk untuk dicoba sekali-kali saat kalian memang sedang mengalami hari yang buruk, atau minggu yang menyebalkan, atau bahkan bulan dan tahun-tahun terkutuk di hidup kalian. Aku tidak terlalu berlebih-lebihkannya kan?

Kadang dengan membaca kalian bisa melupakan kesedihan kalian sejenak. Setidaknya selama efek positif si tokoh utama masih melekat dalam diri kalian. Kalian juga mungkin bisa jatuh cinta pada tokoh utama itu sendiri. Pokoknya membaca tidak selalu mengakibatkan hal yang buruk selama kalian tahu seberapa positifnya buku yang kalian baca. Setiap buku tentunya juga memiliki sesuatu yang negatif untuk menonjolkan para tokoh utama saat menuju klimaks. Tapi bila kalian cukup cerdas untuk menyadari hal itu buruk maka jangan terlalu diresapi sebaiknya. Tentu saja demi kebaikan dan kesehatan jiwa dan raga kalian juga. Dan plis jangan terlalu meniru si tokoh utama jika siapapun dia melakukan sesuatu yang terlalu ekstrim seperti “selalu melakukan ciuman panas” atau “memakai baju yang terlalu minim” atau bahkan “berdusta demi tujuan-tujuan tertentu”. Tak ada satupun dari hal itu baik menurut pandanganku.

Pangeran yang baik takkan buru-buru melahap bibir pacarnya kan? Atau bahkan buru-buru melucuti pacarnya ketika status mereka hanya sekedar pacaran, atau jauh di bawahnya. Tentu saja ia harus menyimpan moment itu saat sang pacar sudah benar-benar miliknya, kau tahulah maksudku, sah secara hukum dan norma lainnya, atau haruskah kusebut norma agama?

Tentu saja saat mereka memang benar-benar sudah mengikat diri mereka sendiri dalam sebuah pernikahan yang telah disepakati dan dipikirkan dengan amat-sangat-matang tak perlu lagi ada yang harus dikhawatirkan. Itulah maksudku. Lebih aman lebih baik dan juga lebih sehat tentunya. Aku suka tubuh dan mental yang sehat, meskipun harus kuakui aku sendiri memiliki mental yang mungkin agak sehat.

Yah aku ga yakin artikel macam apa ini. Mungkin ini hanya suatu dari ribuan curhat gilaku aja. Cobalah ambil hal positif yang mungkin bisa diambil dari segala cerita panjang lebarku mengenai fantasy ini. Fantasy mungkin memang tidak nyata, tapi mereka yang menciptakan fantasy itu benar-benar ada. Salam dunia fantasy!!!



P.S dan aku terlalu tenggelam dalam fantasiku sendiri sehingga aku menggunakan kata "kalian" di sini. Seolah ada saja yang mau membaca artikel gila ini.

0 comments:

Post a Comment

Give it a try